kue adee

Kue Adee Khas Aceh yang Khas dan Menggugah Selera

Berkunjung ke Serambi Mekkah rasanya belum lengkap jika Anda tidak mencicipi kekayaan kulinernya yang legendaris. Selain kopi Gayo yang mendunia, Aceh menyimpan satu rahasia manis yang selalu menjadi incaran para pelancong, yaitu kue adee. Penganan khas dari Kabupaten Pidie Jaya ini menawarkan kombinasi tekstur yang unik; garing di bagian luar namun sangat lembut dan lumer saat menyentuh lidah. Kelezatannya yang autentik membuat kudapan ini tidak hanya sekadar pengganjal lapar, tetapi juga menjadi simbol keramahan masyarakat Aceh dalam menjamu tamu.

Oleh karena itu, bagi Anda yang sedang merencanakan perjalanan ke Aceh atau sekadar ingin mengeksplorasi resep tradisional, memahami seluk-beluk kudapan ini sangatlah menarik. Kehadirannya sering kali menghiasi meja-meja saat hari raya atau acara adat besar. Artikel ini akan mengupas tuntas sejarah, varian rasa yang tersedia, hingga tips memilih oleh-oleh terbaik agar Anda tidak salah pilih saat berkunjung ke tanah rencong.

Asal Usul dan Sejarah Kue Adee

Kue adee berasal dari Pidie Jaya, tepatnya Meureudu. Ibu Maryam mulai produksi pertama kali tahun 1967 di Dusun Dayah Kleng. Awalnya, kue ini hanya dibuat untuk pesanan keluarga atau acara adat. Lama-kelamaan, popularitasnya meledak, terutama saat Ramadan sebagai takjil.

Selain itu, pasca tsunami 2004, banyak home industry muncul untuk pulihkan ekonomi lokal. Kini, merek seperti Adee Kak Nah, Kak La, atau Meutia terkenal seantero Aceh. Kue ini sering disebut juga bingkang, mirip kue tradisional Melayu tapi dengan sentuhan Aceh yang khas.

Makna Budaya di Balik Kue Adee

Masyarakat Aceh sajikan kue adee untuk tamu istimewa atau hajatan. Ia simbol keramahan dan gotong royong. Proses bakar pakai sabut kelapa beri aroma unik yang sulit ditiru.

Bahan dan Varian Rasa

Kue adee punya dua varian utama: tepung terigu dan singkong parut. Bawang goreng tabur atas beri gurih kontras dengan manis santan dan gula.

Beberapa varian modern tambah durian, cokelat, atau keju untuk tarik generasi muda. Namun, versi klasik dengan pandan hijau bawah dan karamel cokelat atas tetap favorit.

Cara Membuat Kue Adee Sederhana di Rumah

Campur tepung, santan kental, telur, gula, dan jus pandan. Tuang adonan ke loyang, tabur bawang goreng. Bakar atas bawah pakai api sedang sampai karamel. Resep lengkap mudah ditemui di YouTube atau Cookpad.

Kue Adee sebagai Oleh-Oleh Pas

Wisatawan sering bawa pulang kue ini dalam kemasan kotak. Harganya terjangkau, mulai Rp20.000 untuk kecil sampai Rp40.000 besar. Tahan 3-4 hari di suhu ruang, cocok di bawa ke luar Aceh.

Kue adee bukti kekayaan kuliner Aceh yang sederhana tapi memikat. Rasa legitnya bikin siapa saja ingin lagi. Kamu sudah pernah coba kue ini varian mana? Atau punya resep turun-temurun? Ceritakan pengalamanmu di komentar bawah ini! Share artikel ke teman pecinta kuliner nusantara ya. Selamat menikmati manisnya Aceh!

Tinggalkan Balasan